Wednesday, January 4, 2012

Apakah kebahagiaan itu?

Selain sibuk mencarinya; ada waktunya di mana sebagian insan lalu bertanya; "Apakah kebahagiaan itu?"

Maka kita mendapati bahwa ada kesepakatan besar yang tak berbeda dalam diri setiap insan; siapapun dia, kapan, & di mana..

Bahwa kebahagiaan kita di antaranya terletak pada kenikmatan yang berlangsung lama dibanding yang cuma sebentar.

Maka banyak insan yang merelakan diri menahan sejenak; menyimpan dulu; bersabar sebentar; demi menikmati kebahagiaan yang panjang.

Ada yang rela mengorbankan kenikmatan yang dianggap kecil, demi yang lebih besar; agar mendapatkan kata itu: "Bahagia".

Pada hal ini kita mendapati bahwa antara mukmin & kafir; muslim & musyrik; mukhlis & munafiq; sama dalam memandangnya.

Yang membedakan kemudian adalah kecerdasan & kejelian untuk mendefinisikan; manakah nikmat yang pendek, manakah yang panjang.

Maka kafir, musyrik, & munafiq mengira bahwa nikmat yang pendek maupun yang panjang; hanyasanya terada dalam hidup di dunia.

Maka mereka bekerja keras & kepayahan; lalu menyimpan & menahan; dilanjut menikmatinya di potongan waktu berikut. Bahagia.

Sementara yang mukmin, muslim, & mukhlis tahu bahwa waktu pendek & panjang di dunia tak ada apa-apanya dibanding yang abadi.

Maka kelompok pertama menanam agar menuai; memberi agar mendapat lebih banyak; tapi tak pernah keluar dari batas dunia.

Sedang bagi kelompok kedua, segala rasa dunia; suka-duka, miskin-kaya, tangis-tawa, untung-celaka, sakit-sentosa; ringan semata..
..sebab kenikmatan yang panjang & abadi ada di hidup berikutnya.

Maka mereka tak menukar 'amalnya dengan isi dunia.

Maka mari kita ukur semua hal dalam soal kebahagiaan berpangkal dari sana; tentang saudara, tentang benda, & segala-gala.

Milikilah saudara paling membahagia; yang di wajahnya membayang surga; yang bertuturkata mengingat Rabbnya; yang 'amalnya taqwa.

Bagaimanapun keadaannya; miskin-kaya, sakit-sentosa, terpuji-terhina; mereka jauh lebih berharga daripada sepenuh bumi..

Orang yang wajah & penampilannya membuat kita berghirah mengejar dunia; bicaranya melambungkan angan bergelimang harta dan meneladankan segala kerja bahkan ibadah untuk ditukar dengan pendek & sempitnya nikmat dalam hidup di bumi kita.

Jangan kita salah sangka; saudara yang wajah, kata, & lakunya mengarah ke surga, surga, & surga itu tak jadi lemah dalam bekerja.

Barangkali mereka sama gigihnya; atau lebih keras memerah keringat & membanting tulangnya dibanding yang bersemangat kaya.

Yang membedakan adalah untuk siapa mereka berpeluh-peluh; untuk apa mereka berdarah-darah; dikemanakan niat & manfaatnya.

Sebab bukan dunia yang diidamkan; akhirat tak mereka gadaikan. Sebab bukan yang pendek jadi angan; ibadah tak mereka mainkan.

Mereka amat gigih bekerja; demi mensyukuri daya terkarunia.

Mereka amat giat menjemput rizqi; sebab ingin membersihkan diri.

Mereka lelah, tapi terus berbenah; payah, tapi tak menyerah; sebab hasrat hati yang sangat kuat untuk menolong agama Allah.

Dalam zhahirnya; apa yang mereka kerjakan mungkin sama bentuknya dengan golongan insan yang dunia meraja di hatinya.Keduanya sama-sama bekerja keras; & lalu sama-sama menafkahkan hartanya untuk yatim, fakir, membela para lemah & teraniaya.

Yang membedakan adalah urutan 'amal hati yang menjadi rahasia di sisi Allah; si pengabdi sejati menjadikan semua untukNya.

Baik bekerja maupun sedekahnya; semua untuk Allah; gigih bekerja untuk ridhaNya, gigih memberi pun mengharap wajahNya.

Dia dipenuhi harap; moga 'amalnya mengantar pada bahagia akhirat.

Dia cemas & takut, khawatir tak suci niat, tak lurus taat.

Dia menjadikan pekerjaannya sebagai ketaatan untuk menolong ketaatan; gigihnya untuk kemanfaatan sesama berharap surga.

Adapun perindu dunia tak demikian; gigih bekerja agar nikmat hidupnya; rajin ibadah agar lebih banyak yang dihasilkannya.

Perjumpaan dengan Allah bagi perindu surga amat diharapnya; pemimpi dunia merasa cukup dengan berlipatnya kesenangan fana.

Bagi penghasrat akhirat; bekerja itu ibadah, memberi itu ibadah, shalat itu ibadah. Yang satu tak dihambakan pada yang lain.

Bagi pensyahwat dunia; sedekah, shalat, puasa, & usaha dihambakan pada bayang kenikmatan yang diperoleh dari hasil bekerja.

'Amal sama; kerja & berbagi; bisa jauh nilainya, sebab mukmin sejati selalu berjihad agar niatnya suci, khawatir tercemari.

Hendak melanjut tapi kelu lidah atas berat taushiyah; gemetar jemari sebab tak pantas diri; jerih hati karena hinanya nurani.Sungguh segala yang tertulis ini; pertama-tama lebih layak ditelunjukkan pada diri. Doakan & luruskan segala khilaf kami.

Mengopi dari tweets Sdr Salim A. Fillah yang sebanyak 34 tweets~ ambillah yang mana dirasakan bermanfaat~bagi diri ini~setiap bait itu salju terasa di mata dan hati~Praktis? InsyaAllah.

Monday, January 2, 2012

Sajak Pertemua W.S Rendra

Sajak Pertemuan Mahasiswa – W.S Rendra

Matahari terbit pagi ini
Mencium bau kencing orok di kaki langit
Melihat kali (sungai) coklat menjalar ke lautan
Dan mendengar dengung lebah di dalam hutan

Lalu kini ia dua penggalah tingginya
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
Memeriksa keadaan

Kita bertanya:
Kenapa 'maksud baik' tidak selalu berguna?
Kenapa 'maksud baik' dan maksud baik bisa berlaga?
Orang berkata:
Kami punya (ada) 'maksud baik'
Dan kita bertanya: “'maksud baik' saudara untuk siapa??”

Ya!
Ada yang jaya, ada yang terhina!
Ada yang bersenjata, ada yang terluka!
Ada yang duduk, ada yang diduduki!
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras!
Dan kita disini bertanya:
'Maksud baik' saudara untuk siapa??
Saudara berdiri di pihak yang mana?!!

Kenapa 'maksud baik' dilakukan...
Tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya!
Tanah–tanah di gunung sudah menjadi milik orang–orang di kota!
Perkebunan yang luas
Hanya menguntungkan segolongan kecil saja!
Alat–alat kemajuan yang diimport
Tidak cocok (sesuai) bagi petani yang sempit tanahnya!
Tentu sahaja, kita bertanya:
“'maksud baik' saudara untuk siapa?!”
Kita mahasiswa tidak buta!!

Sekarang matahari semakin tinggi
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala
Dan di dalam udara yang panas
Kita juga bertanya:
Kita ini dididik untuk memihak yang mana??
Ilmu–ilmu yang diajarkan di sini
Akan menjadi alat pembebasan!
Ataukah akan menjadi alat penindasan??
Kita menuntut jawaban!!

Sebentar lagi matahari akan tenggelam
Dan malam tiba
Cicak–cicak bernyanyi di tembok
Rembulan berlayar
Tetapi!
Pertanyaan-pertanyaan kita tidak akan mereda
Ia akan muncul di dalam mimpi
Akan tumbuh di kebun belakang!

Dan esok hari
Matahari akan terbit kembali
Senantiasa hari baru akan menjelma
Pertanyaan–pertanyaan kita akan menjadi hutan
atau masuk ke kali (sungai)
menjadi ombak di samudera!!

Di bawah matahari yang ini kita bertanya:
Ada yang menangis, ada yang mendera
Ada yang habis, ada yang mengikis
Dan maksud baik kita
Memihak yang mana?!!

RENDRA
(Jakarta, 1 Disember 1977)

*Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa Universitas Indonesia di Jakarta dan dibacakan di dalam salah satu adegan filem “Yang Muda Yang Bercinta” yang diarahkan oleh Sumandjaya

*Diambil dari kumpulan puisi “Potret Pembangunan Dalam Puisi” (Pustaka Jaya–1996)

Ibubapa saya malu~ortodoks lelucon

Sebab pola pemikiran yang setara~berdemo mereka dianggap memalukan mak ayah~kerja mahasiswa belajar~iya tapi manusia diwujudkan sebagai multifunctional, sebelum pelajar, kita menjadi anak (selamanya), sebelum menjadi anak (kita adalah hamba, selamanya), segala keperluan bagi kehidupan kita lakukan, kita tidak jumud dalam pertanggungjawaban, kerana yang penting 5 maqasid syarak itu terpelihara, kerana itu tugas mahasiswa bukanlah belajar semata, tetapi tugas kami adalah sebagai muslim seluruhnya, jangan pendekkan konteks kata mengikut nafsu, sebab apa yang terkeluar dari lisan tidak semestinya lurus, bersabarlah dalam berhujah, ingatkanlah jika salah, jangan menggasak dan bertelagah, ia hanya mumbuncah barah~
kita buat pelan-pelan, takpe benda yang dah jadi, kita perhalusi, yang salah kita perbetul jika Allah izini,
jangan hakimi sikap kami yang dikatakan membuta tuli, tiap tangkas tingkah, tiap tunas fikir berada bersesuaian pada tahap umur..maka hormatilah..
Alhamdulillah, insyaAllah ramai yang sedar bahawa tindakan kita memberi tanda kepada ibubapa~bagi yang berbicara ayuh berfikirlah sebelum berbuat~elakkan pergaulan tidak sihat~dan kekallah dalam prkatis Islam yang tepat dunia akhirat~insyaAllah moga Allah redha~
Kita dipertanggungjawabkan dengan apa yang kita katakan, bisa saja kita berkata tanggungjawab kita itu hanya belajar~maaf ana tidak sependapat~belajar itu satu fungsi minda~minda itu sebahagian dari jasad~jasad itu sebahagian dari bahagian hidupan~belajar itu jelas hanya satu juzuk penghidupan~maka berhentilah berkata yang tidak-tidak...berhentilah berkata yang tidak-tidak.

Saya belajar dan saya ingin perform di dalamnya, saya berdakwah dan saya ingin perform di dalamnya, saya bekerja dan saya ingin perform di dalamnya, bila saya berkata-kata saya ingin perform di dalamnya~bila saya cuba berakhlak~saya juga ingin perform di dalamnya, bila saya berjuang saya akan perform di dalamnya.

Saya manusia yang multifunctional, saya akan berusaha melakukan segala-galanya yang saya ingin, maut saya tidak begitu jauh, tapi cita-cita tidak begitu hampir, saya punya Plan B, mencari Redha Allah dalam bertoleransi dengan redha Manusia.

Tapi saya punya juga Plan A, Redha Allah melebihi redha manusia.
Saya mahasiswa.

We are all Safwan Anang. Saya membenci korupsi akhirat~dan saya belas melihat mereka yang menkorupsi dunia mereka~

Ibu saya malu jika saya tidak menjaga pergaulan dengan lelaki ajnabi, ibu saya malu jika dia tahu saya keluar berpeleseran tanpa tujuan di pusat membeli belah, ibu saya malu jika saya seorang wanita bertingkah seperti lelaki, ibu saya malu jika saya beradap sebagai seorang yang kurang ajar, ibu saya malu jika saya membuka aurat dan mempertontonkannya kepada umum, ibu saya malu jika saya tinggal solat, ibu saya malu jika saya melihat dan menonton adegan memalukan, ibu saya malah lebih malu jika saya yang mempertontonkan adegan memalukan itu, ibu saya malu, jika dia melihat saya berpelukan dengan lelaki yang bukan-bukan, ibu saya malu bila tubuh saya murah tergadai, ibu saya malu jika saya memakai pakaian ketat-ketat, ibu saya malu jika saya mengaku tidak bertuhan, ibu saya malu jika saya menengking orang yang lebih tua, ibu saya malu jika saya melawan ayah, ibu saya malu jika saya meninggalkan agama saya, ibu saya malu, ibu saya malu jika saya mensyirikkan Allah dengan dunia dan kebendaanya, ibu saya malu jika saya cuba untuk membunuh diri, ibu saya malu jika saya merosakkan akal dengan minum arak atau mengambil dadah, ibu saya malu jika saya bertindak membuta tuli di luar batasan fikiran manusia, ibu saya malu jika saya memecahkan kemudahan awam, ibu saya malu jika saya mencederakan orang lain, ibu saya malu jika saya mencuri atau merompak, ibu saya malu jika saya membunuh......ibu saya malu...ibu saya malu.....

Dan ayah? Ayah malah lebih malu, puterinya maruahnya, aset dunia, keuntungan akhiratnya, saya beliau didik menggunakan peluh dan darah, menggunakan penat dan lelah, sakit sihatnya dikerahkan untuk saya satu daripada anak-anaknya, ayah saya menangis jiwa jika ibu saya malu dan sedih, ayah saya hilang satu nyawa bila puterinya tersasar dari jalan lurus, ayah saya terluka jika ibu saya malu dengan saya.

Orang lain mungkin kurang malu jika anak-anaknya berbua seperti jika saya berbuat, mungkin kerana ibu kami berbeza, ayah kami tak sama, ibu dan ayah saya malu kerana Allah melarang apa yang dilarang dilakukan, tapi orang lain malu kerana orang lain mencemuh dan menjenuh....

Ibuayah saya tahu yang apa yang wajar mereka malukan itu hakikat, suatu ilmu yang perlu dalam membina umat, mendidik jiwa-jiwa remaja yang liat.

Tapi saya tahu saya yakin, ibuayah tahu apa yang perlu dimalukan, saya bina jatidiri saya insyaAllah menggunakan acuan langit, bukan dunia, saya berdiri dengan apa yang saya percaya. Saya perjuangkan apa yang saya imani.

Saya yakin ibu tahu.

We are all Safwan Anang. Saya percaya ibunya seperti ibu saya, ayahnya seperti ayah saya. Malu mereka bertempat, kerana berterapkan acuan akhirat, kerana tanpa ibubapa yang kuat, sukar membentuk anak yang hebat...

We are all Safwan Anang, saya benci korupsi akhirat, saya belas melihat mereka yang mengkorupsikan dunia mereka..

Sunday, December 11, 2011

Kutipan Untuk Semangat

Bila sudah jatuh hati: 1 message received

"1 message received” tertera di handphone murah 2nd hand saya. Tak lama pastu, masuk lagi “message”. Saya pun membuka dan memerhatikan satu persatu isi kandungan sms. Bila dibuka inbox email dan FB, lebih kurang perkara yang sama yang saya terima daripada rakan-rakan saya dari Mesir dan luar negara sendiri. Belum campur panggilan telefon dan lain2 yang saya hadapi.



“Ustaz, hati saya dah kering. Baca Quran pun tak rasa apa-apa. Solat pun tak khusyuk. Tolong saya ustaz”.

“Saya rasa saya tak layak untuk dakwah ini. Saya takut bila grad dan kerja nanti ustaz. Sekarang teori boleh la. Kalau ikhwah tak jaga saya, saya confirm saya hanyut dengan kerjaya!”

“Dakwah kita sekarang terlalu sibuk. Saya tidak boleh tidur malam memikirkan perkara ni. Hubungan dengan ikhwah dah macam syarikat. Kering. Kering. Kering. Adakah ikhwah masih lagi ikhwah?

“Urusan perkahwinan saya bermasalah ustaz. Saya rasa macam ditipu je oleh ikhwah!”

“Ustaz, bagaimana kita hendak pastikan suasana ruhi dan ukhawi dalam meeting dan pengurusan dakwah kita ya? Sekarang suasana kering-kering je. Semua bekerja nak mengejar2. Rindu saat basah-basah dahulu. Ada ke zaman Hasan al-banna istilah kering-basah?”

“Geram saya tengok ikhwah di kawasan saya. Semua benda tak jalan. Takkan semua benda saya nak buat dan saya yang nak mulakan. Penatlah saya!"

"Saya rasa kami dianak-tirikan oleh pimpinan. Terkontang-kanting kami kat sini. Tolonglah! Tolonglah!"
Dan bermacam-macam lagi CURHAT (curahan hati, istilah pendakwah Indonesia) yang saya hadapi akhir-akhir ini. Semoga Allah memberi saya kekuatan untuk terus mendengar dan membantu permasalahan yang dihadapi pendakwah-pendakwah muda yang bersemangat untuk terlibat di dalam perjuangan menegakkan kalimah Allah di dunia ini. Terima kasih kerana sudi berkongsi.

Pelbagai luahan yang bercampur-campur emosi. Marah, sedih, linangan air mata, tekanan dan meninggi suara yang lahir daripada mereka. Kadang-kadang berdesing juga telinga ni. InsyaAllah, teruskan begini sahabat-sahabatku. Itu petanda bahawa hati kita semua masih hidup. Amin. Hati yang faham dan nampak kekurangan untuk menuju ke arah lebih baik. Beginilah bila anda sudah jatuh hati pada dakwah ini. Beruntunglah anda semua!

Sepanjang pengalaman saya yang cetek atas Jalan Dakwah ini dan melihat teman2 dan senior2 saya yang saya perhatikan keaktifan mereka, idealisme seorang mahasiswa dalam membawa cita-cita dan harapan sangat penting. Hal ini yang menjadikan mereka inginkan kesempurnaan dan kepuasan dalam sesuatu perkara. Lonjakan ini sangat penting kerana ia antara faktor yang menjaga konsisten atau tidak kita dalam beramal.

Saya amat susah hati jika melihat ramai mahasiswa/mahasiswi generasi Muda ini yang terlalu cepat menjadi Syeikh (orang tua) sebelum tiba masanya. Lebih selesa duduk di rumah dan hanya bergerak bila diperlukan. Seronok ke jadi orang tua ya?

Matlamat apa yang kita nak raih?
Saya amat minat bersukan. Saya amat mengagumi Lionel Messi, ThieryHenry dan Nicol Ann David. Mereka berjaya mendapat pelbagai gelaran bertara dunia dan merangkul bermacam2 kejuaraan yang berprestij. Matlamat mereka jelas dan mereka benar2 berusaha sedaya upaya dlm menjayakan cita-cita tersebut. Perkara ini perlu dicontohi kita dalam amal dakwah yang kita lakukan seharian. Namun, satu perkara yang perlu diingat dan diulang sentiasa. Dalam semua kerja-kerja dan jerih payah yang kita lakukan, kembalikan urusan tersebut pada Allah. Pokok dakwah kita adalah Allah s.w.t, Allah s.w.t, Allah s.w.t. Tiada yang lain. Mengajak kawan-kawan dan di dalam masa yang sama menanam di dalam diri kita hakikat ketundukan kita kepada Allah. Kita bekerja atas jalan dakwah ini untuk meraih kemenangan dalam perjuangan. Ya, Kemenangan! Kemenangan!

Pasukan Malaysia berjaya mempertahankan pingat emas acara bola sepak dalam Sukan SEA di Indonesia baru2 ni. Saya orang Shah Alam dan peminat pasukan bola sepak Selangor. Terkenang zaman 90an dulu ketika Selangor yang terkenal sebagai The Red Giants membolot 3 Kejuaraan Piala Malaysia berturut2 pada 1995,1996 dan 1997. Bandar Shah Alam akan sesak dan bising kerana berpusu-pusu penyokong memenuhi Stadium Shah Alam. Nama2 seperti Mehmet Durokovic, Zainal Abidin Hasan, Rusdi Suparman dan Christopher Kiwomya masih segar dalam ingatan. Tak lama selepas itu, arena bola sepak negara kembali sunyi dengan permainan hambar pemain2 liga tempatan dan terlalu banyak tangan politik di dalam bola sepak tempatan. Hatta saya sendiri dah malas nak ambil tahu dan mengutuk2 setiap kali Malaysia beraksi. Namun, sejak 2009 saya kembali mengikuti semula pasukan Harimau Muda yang berjaya menunjukkan aksi yang benar2 memukau!

Namun, definisi kemenangan bagi kita berbeza dengan kefahaman kemenangan orang lain. Kemenangan yang diajar oleh para Nabi dan sahabat. Kemenangan kita dijelaskan Syed Qutb:
Kemenangan yang paling bernilai di sisi Allah ialah kemenangan jiwa atas materialistik, kemenangan akidah menghadapi sakit dan sengsara, kemenangan iman menempuh badai fitnah. Di dalam kisah pembunuhan beramai-ramai di dalam Ashabul Ukhdud (walapun secara kasar ia menunjukkan kekalahan Islam dan kemenangan Musuh-musuh Islam), nyata sekali kemenangan orang-orang beriman itu mengalahkan perasaan takut dan sakit; kemenangan mengatasi godaan-godaan duniawi, kemenangan menghadapi fitnah, kemenangan kehormatan umat manusia di sepanjang zaman. Inilah kemenangan sejati! (Maalim Fit Toriq)
Ya, itulah erti kemenangan yang hakiki. Kemenangan dalaman yang amat tinggi nilainya. Bila kita memahami perkara ini dengan baik. Maka kita akan berusaha sedaya upaya memelihara diri kita daripada menjadi bakaran api neraka. Kita akan melawan supaya hati kita tidak rosak. Mengelakkan jiwa kita daripada dirosakkan oleh pandangan wanita, masa kosong yang tidak bermanfaat dan hari-hari yang lesu.
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarannya: manusia dan batu (berhala); neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar (layanannya); mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan (Surah Tahrim:6)
Sedikit persoalan
Kita ambil sedikit masa sebentar...tanya soalan2 ini pada diri kita dan jawab dengan jujur tanpa perlu menghalakan pada orang lain. Dalam kesibukan dakwah kita seharian....
  • Bilakah masa terbaik yang kita berikan untuk membaca al-Quran?
  • Berapa lama mata kita tidak mengalirkan airmata kerana mengenang dosa kita?
  • Adakah kita merasa berat untuk menadah tangan selepas solat?
  • Sudah berapa lama dahi kita tidak diletakkan di atas sejadah pada waktu malam ketika manusia lain nyenyak tidur?
  • Apa yang kita lakukan ketika mendengar seruan azan?
Sudah ada jawapan? Simpanlah dan jadikan ia rahsia antara kita dengan Allah s.w.t. Junaid al-Baghdadi sewaktu ditanya: Mengapa aku merasa manusia menjauhkan diri daripada dakwahku? Beliau menjawab:
Lihatlah apa yang bercampur baur di dalam hati mu.
Syeikh Ahmad ar-Rasyid berpesan pada pendakwah:
Setiap dakwah yang mahu istiqamah dalam jalannya menuju Allah, hendaklah melangkah melalui istiqamah. Istiqamah pintunya ialah mihrab (ar-Raqaiq)
Takutlah kita semua akan hadis yang diungkapkan oleh Rasulullah s.a.w ini:
"Sesungguhnya aku mengenali segolongan manusia dari umatku yang akan datang pada hari Kiamat dengan kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih lalu Allah menjadikannya debu-debu yang berterbangan. Mereka merupakan saudara-saudara kamu dari bangsa kamu sendiri, mengerjakan ibadah di malam hari seperti kamu juga, TETAPI mereka adalah golongan yang apabila bersendirian mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan. (Riwayat Ibnu Majah)
Berpijak di bumi nyata....
Saya akan berkongsi sedikit tips yang saya kutip atas perjalanan ini daripada para Murobbi yang menunjukkan teladan terbaik atas Jalan ini:
1. lakukan amalan harian (bacaan al-Quran, solat sunat, qiamullail, zikir dan lain2) sehingga Allah s.w.t merasa kasihan melihat amalan kita. Inilah yang ditanam pada generasi awal ketika Qiamullail diwajibkan.

2. pilihlah masa yang paling terbaik dalam hari kita untuk duduk membaca al-Quran, menghayati dan memikirkan makna-maknanya. Masalah kita adalah kita membaca al-Quran untuk dihabiskan semata-mata

3. Keluarlah bersusah-payah menyampaikan kebaikan. Berkenalan dengan orang-orang baru samada bangsa sendiri atau bangsa asing spt Arab, Inggeris dan lain2. Rajinkan mulut bersembang dan tutuplah pertemuan tersebut dengan hadiah daripada hadis Nabi s.a.w atau ayat Quran.

4. Beramal dalam lapangan masing-masing dengan penuh bersungguh-sungguh. Curahkan kreativiti dan tenaga kita secara optimum. Bekerja seolah-olah Hari Kiamat esok hari. Bekerja sehingga kita tertidur dalam kerja2 kita.

5. Kita sangat takut untuk berkata, “Saya yang buat ini”… “ Saya dah habiskan banyak duit saya”… “Saya dah korbankan macam-macam…” dan “Saya…saya…saya…”. Bila kita buang perkataan ini pasti kita akan rasa kerehatan dan ketenangan yang mendamaikan dalam kehidupan kita.
Dengan ini, jika gabungan (Roh yang hidup + Dakwah/Tarbiyah yang bersungguh) ini dilakukan, nescaya kita akan dapati pelbagai idea datang mencurah2, pelbagai jalan keluar untuk masalah kita dan bermacam-macam penyelesaian datang daripada arah yang tidak disangka2!
Dan sesiapa yang bertakwa kepada Allah nescaya dijadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan sesiapa yang bertawakal kepada Allah nescaya Dia (Allah) akan mencukupkannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Surah at-Tolaq:2-3)
Asas Kerajaan Nabi Daud a.s
Nabi Daud a.s sentiasa bertasbih pada waktu petang dan pada waktu pagi ketika terbit matahari, lalu Allah swt mempermudahkan gunung-ganang sehingga dapat bertasbih bersama-sama baginda. Allah swt berfirman dalam surah Sod ayat 18-20:
إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالإْشْرَاقِ
Maksudnya: “Sesungguhnya Kami telah mudahkan gunung-ganang turut bertasbih memuji Kami bersama-sama dengannya; pada waktu petang dan ketika terbit matahari.”
Lalu Allah swt mengurniakan kepada baginda suatu kurniaan yang amat besar yang difirmankan oleh Allah selepas itu:
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ
Maksudnya: “Dan Kami kuatkan kerajaannya…”
Sesuatu dakwah yang mendakwa dirinya sebagai dakwah Islam tidak akan teguh kekuasaannya dan akan dapat dikalahkan jika para pendokongnya tidak melakukan tasbih pada waktu petang dan pada waktu pagi (ketika terbit matahari).

Lagu Kedamaian Seorang Mukmin
Biarlah kata-kata As-Syahid Sayyid Qutb menutup tulisan ini, mengambarkan betapa damai dan rileksnya jiwa orang beriman setelah memahami tabiat sebenar perjuangan dakwah dan tarbiyah mereka:
Sesungguhnya lapangan perjuangan bukanlah terhad di dunia dan bumi ini sahaja. Para saksi terhadap perjuanganmu dan jerih payah mu bukanlah hanya umat mahusia yang hidupnya terbatas dalam lingkungan generasi tertentu sahaja. Para malaikat dan penghuni langit pun sebenarnya pun menyaksikan setiap aktiviti-aktiviti kehidupan dunia, mereka menjadi saksi atas segala kejadian dan aktiviti itu, juga peranan membuat perhitungan dan statistik mengenai nilai kejadian itu. Para malaikat penghuni langit bertugas menyediakan tempat tinggal yang selesa untuk orang beriman berlipat ganda lebih baik daripada ruangan dan tempat tinggal yang dapat dibuat oleh penduduk bumi. Dan adalah pujian dan markah yang, diberi oleh para malaikat penghuni langit itu lebih bernilai daripada pujian seluruh penghuni dunia ini.Kerana di sana, akhirat jualah tempat kesudahannya! (Bab Inilah Jalannya)
Saat-saat akhir sebelum as-Syahid Sayyid Qutb dibawa ke tali gantung. Berjalan mendapatkan rindu kekasihnya. Setelah bertahun-tahun diseksa di dalam penjara. Masa yang dinanti telah tiba. Selamat Tinggal Dunia yang penuh pancaroba dan ujian yang tidak pernah padam. Selamat tinggal hai dunia yang penuh melalaikan!

~baru-baru ni, baru saya faham kenapa as-Syahid Sayyid Qutb begitu tenang menyerahkan lehernya di tali gantung.....biarpun beliau diberi peluang dibebaskan daripada hukuman tersebut, tetapi beliau tetap menolak!

Saturday, December 10, 2011

Once broken, consider sold~


Jika denganmu salah ku takmahu yang benar,
Jika denganmu rebah biarkan kutercalar.

Jika denganmu kabur ku tak mahu yang jelas,
Jika denganmu hanyut, biarlah aku lemas.


Jeng3...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh~~~Demi Dia yang nyawaku berada digenggamanNYA, Alhamdulilah, tiadalah yang lebih besar melainkan Allah, yang Maha Agung lagi Maha Penyayang. Dan aku tersenyum.

Biasa dengar tak bait2 di atas, subhanallah pandainya mereka menggubah lagu sehingga aku yang mendengar kali pertama boleh teringat2 rangkap lagu tu dan nak dengar lagi dan lagi..

Tetapi alhamdulillah...mungkin sengaja Allah perkenankan aku yang mendengar untuk mengingat~supaya minda dapat merasionalkan keinginan utk mendengarnya lagi dan lagi itu... Haayok~~

Oh~~biar betul? Kalau dengannya salah, tak mahu yang benar? Hebatnya penyusunan ayat ini? Sangat hebat kerana diilhamkan menggunakan minda kurniaan Allah juga~ tetapi~ tetapi~ tetapi~~jangan tak tahu, ayat ini menunjukkan sesuatu, keangkuhan menerima kebenaran! MasyaAllah.

Umum mengetahui, bahawa mencintai yang bukan muhrim dengan cara yang tidak mengikut syarak bahkan melampaui batas adalah haram~tapi ada satu perkara yang mungkin jarang terfikir~~tahu tak yang ianya juga membazir? Ok, aku ini tidaklah bijak dalam meniaga, apetah lagi layak digelar natural born salesman, amatlah jauh panggangnya dari api, tapi aku suka duit, aku suka insentif, aku suka keuntungan..money3~~~kamu?

Jadi, as for me aku takkan rasa berbaloi kalau berbuat sesuatu yang tidak mendatang2kan apa2, apetah lagi mendatangkan kerugian~puhliss~~minta jauh~aku ni takdelah kaya sangat so takdelah sanggup nak tanggung kerugian yang berkoyan2 yang sepatotnya boleh dielakkan tu..

You get what I mean? I hate loss of profit~yang sepatutnya boleh menjadi profit yang berganda-ganda..Got my meaning. Ok, letak tepi sekejap, Japgi kita satukan hakikat demi hakikat.

Nak cakap, yang bercinta bagai nak rak dengan the one yang ajnabi( baca: bukan muhrim) tu apekehenye?

Bukan ade pekdah pun~ and futhermore~membazir wey, tak dapat apa~kalau korang nak bidas aku dengan hujah " eh dapat beb, my bf selalu belanja aku makan, aku dapat teddy bear each anniversary, dia selalu bagi aku present, flowers takyah cakaplah~aritu dia ajak aku pergi melancong, myb end of this year kami ingat nak pergi Dubai, tengok Taj Mahal, lambang cinta yang bersemi, and,and,and~~~~dia bagi aku credit card you~~~~jangan jeles~~"

(~__~)" huh~~well sekali lagi aku nak cakap, eventhough aku ni bukan the best saleswoman ever, bukan juga CEO marketing yang pikir income tiap2 detik, tapi aku ni takdelah 'lurus' sangat kalau nak menimbang wey, menimbang mana lagi berat, untung dunia ke akhirat.

Siapa yang boleh surekan kat aku yang all those bears, hadiah, flowers(yang forsure akan layu even rendam dalam panadol 3minggu sekalipun), termasuk pakej pelancongan and the card credits bila dihimpunkan di sebelah dacing(tidak memihak kepada mana2 parti politik, ahaks), sementara sebelahnya lagi, terletak satu perkara yang simple iaitu ucapan hasbiAllahu rabbi for example, the one yang terkandung dengan all those 'stuff' tu akan menjadi lebih berat daripada yang kalimah simple tu? Siapa? Siapa?

Ha~sebab tu lah aku cakap membazir~banyak mana pun material yang korang dapat tak untung weyh, malah rugi~elok2 je segala harta benda tu dibakar macam tu je nanti..tak ke rugi~apetah lagi rugi masa, tenaga, aduh semua tu tak dikira~nonono, balik kepada maksud aku sebelum ni, profit loses!!~~bila kata loses maksudnya plural, jamak, banyak....Hee~~tamau, tamau! Korang faham tak apa yang aku maksudkan? membazir?

Ha~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ok enough said, aku taknak bergaduh cuma mengeluh~sikit je tak banyak~sebab apa? sebab sayang~

Sayang sangat bile tengok orang kita yang bercinta bagai nak rak~last2 bila hati dan jiwa diserahkan sepenuhnya(aku taknak cakap pasal harta serahan yang lain, tak suka), tiba2 senang2 si dia patah2kan, remuk2kan, hancurluluh hati2 kekasih mereka yang mengharap tu...

Ingat, hati bukan macam barang kaca~sekalipun ia sama rapuh konsep nilainya berbeza. Ia bukan harta yang 'once broken, consider sold' tapi once hati tu patah remuk, segala2nya boleh berlaku. Aku tak salahkan orang yang bila that time baru kembali pada Allah, tak bukan salah, sebab mungkin Allah pilih masa tu untuk panggil hambanya yang bertuah itu kembali, tapi kawan, takkan takleh fikir, sapa yang suka sakit hati? Takkan bila dah tersentap direntap baru nak gagap(ganas ayat aku kan?)?Why not bila hati tengah 'suci' (baca: masih belum dikecewa), kembali cepat2 pada landasan Ilahi. Sebab tiada cinta yang tidak syarie tidak akan mengecewakan, hakikatnya semuanya akan memberi hasil yang sama even cinta tu membawa ke arah perkahwinan, sebab setiap inci hidup dan perlakuan akan dihisab, habis tu perlakuan cintan cintun sebelum kahwin tu takkan nak cut je kot~tak rasional~and bila direwind balik takkan time tu nak tersipu2 macam tertelan kapur~tak~elakkan selagi mampu~ingatlah kan~hanya taubat penawarnya~see~~aku siap bagi tips penawar lagi ni~

So dear, behave~aku bukanlah orang yang baik sangat, buktinya tulisan aku ni, langsung tak berhikmah! Tapi dear, kalau aku cakap berhikmah pun mahukah kau mendengarnya?

Almaklumlah,

"Jika denganmu salah, ku tak mahu yang benar"

Kau yang declare dulu..kau taknak yang benar kan? Tapi ada aku kisah? Aku nak cakap juga tak kira..Sebab apa? Sebab sayang~

Dah, itu je..by the way..Taj Mahal kat Dubai ke? Serendah-rendah IQ aku pun aku tahu jugak yang Taj Mahal tu kat mana..dan tak payahlah nak sembang, aku pun dah pernah pergi Taj Mahal dengan salah satu 'cinta' aku juga~Taj Mahal dekat Taman Tamadun Islam, Pulau Wan Man, Terengganu. Bukan itu sahaja, aku sempat ziarah Makkah dan Madinah serta AlAqsa bersama 'cinta'ku itu..Kau apa ada? Baru plan kan??? Kenapa aku cakap ni? Sebab nak menguatkan cerita bahawa apa yang dijanjikan kekasihmu itu, ciput je~simple, semua orang boleh buat..tak semegah~


Regards,
Aku Yang Belum Penat.

Assalamualaikum~

Tuesday, December 6, 2011

KMM-USM

Hari ini aku terjumpa kembali sebuah buku catatan ketika di matrikulasi dahulu. Alkisahnya, aku sedang mengemas-ngemas dan sedang mempertimbangkan keperluan beberapa dokumen yang perlu berada di meja belajarku yang akhirnya aku memutuskan untuk menyembunyikan sebilangan darinya yang aku rasakan kurang penting untuk menyapa pandangan saat ini. Bila dah buka kotak buku2 itu aku pun terpandang buku exercise yang biasa itu. Aku pun ambil dan teliti yang membuatnya luar biasa adalah sticker USM yang berada di muka depannya, walau pada hakikatnya tertulis H8T1P1…praktikumku ketika di MATRIKULASI…..

Secara tuntas aku terkersip~subhanallah~rupa2nya percaturan Allah ini sangat indah bila difikirkan~ketika itu aku masih belum memasuki zaman university, intihan aku telah pun meletakkan pelekat university di muka hadapan bukuku, dan hakikatnya aku kini berada di university tersebut~peliknya hakikat~

Aku ketawa sendirian di bawah tingkap sambil mukaku disimbahi hangat mentari awal petang. Aku menggeleng-gelengkan kepala~sambil ketawa lagi.

Aku letakkan buku itu di atas meja belajarku sambil tanganku ligat mengirai2 isi kotak yang lama tersadai di tepi kaki meja itu. Hajatku nak tangkap gambar buku itu dan masukkan dalam blog ni nanti~insyaAllah~

Usai mengirai dan tiada apa yang menarik pandangan, aku lalu kembali ke meja belajarku. Aku ambil buku tersebut dan aku intai kandungannya. Sekali lagi aku ketawa sopan~Nabilah yang skema~skema sungguh~

Helaian demi helaian aku selak hingga mataku kini tertancap pada helaian2 terakhir kitab lama itu, dan aku terpana lalu hampir menitiskan airmata~

BISIKAN TARBIAH MADAH TERINDAH

Objektif:

· Menekankan kepentingan niat dalam mencari redha Allah

· Membentuk muslimah berkeperibadian unggul

· Menjalin dan mengeratkan silaturrahim

Dicapai melalui aktiviti dan slot:

· Iringan tarbiah dalam kehidupan

· Manisnya tarbiah

· Niat penguntum pahala, amal menjadikannya berganda, muslimah sejati penghias syurga.

Tanzim

Masulah: SNNN

S/U: AFAB

Iman: FHAL

Disiplin dan moderator: NHAK

Makanan: NER

3K: NA

Riadah/Aktiviti: NM

Tentatif

2.30-3.30: Pendaftaran, Taklimat Program dam Pembahagian Kumpulan

3.30-4.00: Seleksi Admirer(sampai habis program)

4.00-5.00: Tilawah, solat Asar, Mathurat

5.00-6.30: Habiballah Circle(LDK 1)

Lalang (Objektif 1)

Reka sajak buat ukhti (Obj 3)

Minum Petang

6.30-7.15: Kendiri

7.15-7.45: Maghrib

7.45-8.30: Tayangan, Solat Isyak, Lagu Tema, Makan Malam

8.45-10.30: LDK 2

Kartun Tarbiah ( Obj 2)

Lakon Layar Muslimah Sejati (Obj 2)

10.30-11.00:Tayangan :Ketukan Pintu Hati

11.00-11.45: Muhasabah (Diganti dengan Al-Fatihah)

11.45-12.00: Sunat taubat dan Al-Mulk

4.30-5.45: Qiam

5.45-6.45: Subuh, mathurat, tazkirah

6.45-7.30: Tadabbur Alam dan Riadah: Muslimah Mujahidah!

7.30-8.45: Kendiri, Sarapan, Dhuha

8.45-9.00: Isi masa lapang(menunggu akhowat luar-pengisi)

10.00-12.00: Slot 1 (Ahammiyatun Tarbiah)

12.00-12.30: Qoilullah

12.300-1.00: Makan tengahari

1.00-2.00: Zohor dan Tilawah

2.00-4.00: Slot 2 (Ihsan)

4.00-5.00: Ingat nak buat eval tapi terpaksa bersurai.

Bila tiba-tiba surau A1 tu kosong, hati seperti tersentak, ya Allah rindunya~ Dan ukhti hanum pun berkata~Alhamdulillah rindu~~~padahal baru je 5-6 minit surau tu kosong. Au terlentang di atas permaidani surau sambil mendepang tangan dan akhowat yang melihat hanya mampu ketawa~penat~

Hari yang lain:

Liqo TPK

FHAL

NER

NH

SNNN

NMMS

NH

Tiada satu pun wajah yang bebas kerutan di dahi tapi tiada satupun bibir yang terlupa untuk tersenyum. Liqo ini merupakan usaha membahagikan mad’u untuk difolo up selepas Rehlah Mahabbah di Pengkalan Balak. Beberapa nama telah disenaraikan dan TPK KMM diamanahkan untuk memantau perkembangan penama-penama itu.

“ Ana rasa kalau K.Im ni better FHAL yang bawa, sebab FHAL lembut, dan ana rasa memang dia kena orang yang lembut juga untuk approach,” ujar seorang akhowat.

“Yang ASH ni, macam mana?” soal sang murobbiah NMMS.

“ Kalau yang ana perasan dia ni jenis teratur orangnya, senang cerita sangat precise dalam kehidupan, kalau ana memang tak boleh lah nak click..Takut tak tsiqah..”

“ Ana rasa betul..tapi kan yang HDY better bagi kat NER kot, aritu kan dia datang sebab anti..” NER mengangguk. Senyumannya masih bersabit.

“Haah, ana perasan yang dia siqah ngan ana..”haha..ketawa pecah.

“Cuma ana harap yang Azi dan Zeera tu yang bawanya SNNN sebab anti enganging~~”ha? Semua nganga dan kembali tersenyum..

And the rest is history. Bermula pada tarikh itulah Ziarah Akhowat Version 0.5 diupgrade menjadi Ziarah Mad’u Version 1.0. Dan langkahku sebagai Murobbiah bermula ketika itulah~

Bila memori yang tadi menari di tubir mata hilang dihembus angin hari ini, senyumanku mati. Sungguh aku rindu dan tidak keterlaluan kukatakan aku kagum akan masa lampau itu. Sangat unik sekali bila pada hari ini, aku menganggap anak2 baru patah kaki, masih belum mampu berjalan lurus, sedangkan aku ketika dulu juga sangat baru~sangat baru~tapi kerana diberi peluang kami mampu~andai saja hatiku ini lembut untuk memberi peluang dengan cinta kepada anak2 baru, aku yakin yang mereka juga mampu~kerana hakikatnya mereka itu kini berada di maqam yang lebih matang dari usia tarbiahku dahulu.

Thursday, November 3, 2011

HATI INI SAYU~~~(lirik lagu)

Sebaknya~sekarang hati senang menjadi sebak~pada sesuatu yang pernah dijalani, dijalani kembali sebak pulak, sampai diri menjadi pelik, lalu tertanya-tanya adakah diri merapuh? Pesimistic menyapa, rasa bertambah sedih, hinggalah Allah menghadirkan satu ujian ringan, sangat ringan, sekadar menjadi bantuan mengukur sedih dan sebakku pada apa. Mata kembali terbuka, sebab Allah sayang, Allah sedarkan yang apa yang berlaku sebenarnya baik, bukan untuk diri sendiri tapi sebab takut, Allah sayang, tu sebab Allah hadirkan teguran ringkas tu untuk membezakan sebakku untuk apa. Allah sayang lagi~