Wednesday, February 24, 2010

Lontarkan jika tidak ia beracun(Hlovate,RR,2009)

Ku tergesit-gesit,
memandang langit,mencari bulan,
yang kutemu hanya kejora,
lalu kutanyakan di mana puterimu?

Pada malam yang pucat,
ada sinar neon yang menyuluh,
rantaian niaga masih menyala,
atau mungkin baru menyala,
sedang malam masih remaja,
Dan jiwa mulai berkata-kata.

Ya,kami serikandi,
Hati yang genit ini kadangkala amat gusar,
untuk bersendiri,untuk menyendiri,
atau mungkin lebih gusar lagi,
bila bersendiri,tika menyendiri.

Figura-figura berdetap kaki,
Hati-hati ini dilantun bersama,
lebih ke depan dari jasad,
ia menyimpan visi menyimpul matlamat,
yang mungkin nanti bisa dilontar,
ke astaka ummah.

hati-hati kecil ini,wibawanya besar,
sedang sering sahaja terzahir,
mutiara jernih di mata kasar,
kelam-kelam ada saja tangan yang menyambar,
Alhamdulillah,terhalang dari langkah tersasar.

Kedip-kedip mata menyelimuti sinar iris yang merona,
Ya,ia bernyala-nyala,
walau malam pucat,
dan bulan sembunyi,
keyakinan tetap rapat,
sedang jiwa turut selari.

Hati-hati ini bisa dirantai,
tapi rantai besi bisa dilepas,
kami mungkin cacat,
tapi nyawa masih ada,
kami mungkin lumpuh,
tapi nadi masih berdenyut,
kami mungkin kurang,
tapi iltizam tak akan padam.

kekadang,jiwa yang rapuh merapuh,
lalu kami ratib dengan kasih dan doa,

hari ini,figura yang bersama itu,
kini berjalan seorang,
hati yang genit ini kadangkala amat gusar,
untuk bersendiri, untuk menyendiri,
tapi tetap ia harus,
kerana ranapnya nanti akan juga sendiri..

ChenderawasihMuara.

No comments: