Tuesday, January 31, 2012

Hari yang Lain.~

Cuma..hari ini aku direnjat sesuatu.

Assalamualaikum dan sejahteralah dunia dengan rahmatNYA.
Esok dah mula kembali bermusafir. Bergelandangan di tanah orang dalam memenuhi satu juzuk penghidupan, mencari ilmu. Seperti biasa, harus kekal cool.

Hari ini hari yang lain, aku ingin merintis jalan mencari cinta. Tadi Allah berbicara terus ke hati yang buat hatiku ini bertambah terang. Kini menjadi lebih cool.

Dunia itu di sini. Akhirat harus di sini. (wayushiru li sodrihi thalatha marrath~)

Menjadi penyejuk mata untuk mencari penyejuk hati..bukan tugas mudah. Kerana harus memberi sebelum mendapatkan. Kamu?

Bukan. Kerana bukan itu tandanya. (^__^)

Dengan cool, (ditambah sedikit riak dan takabburnya), astaghfirullahalazim, aku bicara, aku maafkan kamu, yang melempar panah dari senyuman-senyuman mereka, yang membuncah barah dari panahan-panahan mata mereka, yang melemahkan sehelai lapisan yang membalut hati sedang ia sudah cukup lemah. Aku maafkan kamu, kerana sungguh kamu telah tewas pada dinihari ini. Allah berbisik terus ke dalam hati hambaNya yang pendosa. Dan kamu tewas. Kamu tewas. Aku maafkan kamu.

Dengan cool lalu tawaduk aku bicara. Aku bangga menjadi hamabMU Ya Rabb.....Peluk aku kembali dalam rahmat kasihMu ya Allah. Aku redha dengan Allah sebagai Rabbku, dan dengan Islam sebagai agamaku, dan dengan Muhammad sebagai rasulku. Redhailah aku ya Allah.

Pingu Cool

Saturday, January 28, 2012

Rompakan dari "sana"

"Motivation is a fire from within. If someone else tries to light that fire under you, chances are it will burn very briefly."
Stephen R. Covey
"Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover."
Mark Twain
"If you don't go after what you want, you'll never have it. If you don't ask, the answer is always no. If you don't step forward, you are always in the same place."
Nora Roberts
"Be who you are and say what you feel, because those who mind don't matter, and those who matter don't mind."
Dr. Seuss
"I was always looking outside myself for strength and confidence, but it comes from within. It is there all the time."
Anna Freud
"You gain strength, courage and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face."
Eleanor Roosevelt
"Nothing builds self-esteem and self-confidence like accomplishment."
Thomas Carlyle
"What lies behind us and what lies before us are tiny matters compared to what lies with in us."
Ralph Waldo Emerson
"Keep away from people who belittle your ambitions. Small people always do that, but the really great, make you feel that you too can become great."
Mark Twain
“You are the only person on earth who can use your ability.”
Zig Ziglar
"Besides pride, loyalty, discipline, heart and mind, confidence is the key to all the locks."
Joe Paterno
"And no one will listen to us until we listen to ourselves."
Marianne Williamson
"No one can make you feel inferior without your consent."
Eleanor Roosevelt
"Man often becomes what he believes himself to be. If I keep on saying to myself that I cannot do a certain thing, it is possible that I may end by really becoming incapable of doing it. On the contrary, if I have the belief that I can do it, I shall surely acquire the capacity to do it even if I may not have it at the beginning."
Mahatma Gandhi
"Don't lower your expectations to meet your performance. Raise your level of performance to meet your expectations. Expect the best of yourself, and then do what is necessary to make it a reality.”
Ralph Marston
"You just can't beat the person who won't give up."
Babe Ruth
"The people who get on in this world are the people who get up and look for the circumstances they want, and, if they can't find them, make them."
George Bernard Shaw
"I hated every minute of training, but I said, “Don't quit. Suffer now and live the rest of your life as a champion."
Muhammad Ali
"To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe."
Anatole France
"It's not the mountain we conquer-but ourselves."
Sir Edmund Hillary
"Opportunities multiply as they are seized."
Sun Tzu
"I have often regretted my speech, never my silence."
Xenocrates
"Knowledge speaks, but wisdom listens."
Jimi Hendrix
"Some men see things as they are and ask why. Others dream things that never were and ask why not."
George Bernard Shaw.
"A wise man is he who does not grieve for the things which he has not, but rejoices for those which he has."
Epictetus
"Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving."
Albert Einstein
"If you think education is expensive, try ignorance."
Derek Bok
"Don't cry because it's over. Smile because it happened."
Dr. Seuss
"Life's Tragedy is that we get old too soon and wise too late."
Benjamin Franklin
"Every man is a damn fool for at least five minutes every day; wisdom consists in not exceeding the limit."
Elbert Hubbard
"Confidence is contagious. So is lack of confidence."
Vincent T Lombardi
"Self-confidence is the first requisite to great undertakings."
Samuel Johnson
"It's lack of faith that makes people afraid of meeting challenges, and I believe in myself."
Muhammad Ali
"A clear vision, backed by definite plans, gives you a tremendous feeling of confidence and personal power."
Brian Tracy
"Confidence can get you where you want to go, and getting there is a daily process. It’s so much easier when you feel good about yourself, your abilities and talents."
Donald Trump
"People who ask confidently get more than those who are hesitant and uncertain. When you've figured out what you want to ask for, do it with certainty, boldness and confidence."
Jack Canfield
"One important key to success is self-confidence. An important key to self-confidence is preparation."
Arthur Ashe
Pingu Cool

Wednesday, January 18, 2012

Pingu Sejuk 1

Pingu Cool

Allahu akbar...

Jadi, inilah dia 1812012, template and design bertukar lagi, luckily my blog isn't the one which people follow the most so that bila dah tukar ni takde orang bising kata susah nak cari and more over...

Kali ni beza! Muahaha...Baiklah dalam cool mencari Tuhan, dalam cool berjalan sedang tahu Mati itu berlari-lari mengejar kita...

Tidak mengapalah, yang dinamakan niat itu tidak boleh dihukum tidak boleh dibicarakan di mahkamah manusia kan? Jadi aku serahkan hanya pada Allah. Kerana Dia lebih memahami.

After all still in renovation but lets say: ada aku kesah? ada......kalau Allah marah.

Asifah, asifah, asifah. Sampai jumpa. Assalamualaikum.

Wednesday, January 11, 2012

Kerana cahaya itu akan lahir.


Dulu, akan ada masa-masa, muka merunduk muram, senyum bersabit patah di bibir, mata jadi layu, dahi beralun berkerut lembut, sedang bahu rasa terbenam, bila mengenangkan diri dan umat.

Sampai bisa-bisa bertanyakan sesuatu pertanyaan yang sebenarnya bukan mempersoalkan qadar, tapi lebih kepada menanyakan diri kesediaan untuk melangkah.

Mangapalah kita ditakdiqkan hidup di zaman ini, lama selepaskewafatan Rasulullah sehingga dapat melihat betapa rosaknya umat, dan dapat merasa betapa lelahnya usaha.

Heh.

Alhamdulillah ada satu minda yang bercahaya mengingatkan, kita diletakkan sesuai dengan tahap kita. Kelayakan kita adalah pada masa sekarang, bukan dulu bukan akan datang. Setiap tiris belati yang menyentap hati DULU adalah untuk dirasakan MEREKA. Dan setiap tiris sembilu yang menoreh qalbu SEKARANG adalah untuk KITA. Bersyukurlah ujianmu HANYA seberat ini.

Sekarang, mata melihat, ada sinar yang mahu menembus. Longgokan materi-materi dunia kini tidak dapat menyembunyikannya lagi. Cahaya yang naik, dan akan dipangku oleh mereka yang memilih..setelah terpilih.

Kita hidup SEKARANG untuk melihat cahaya itu. Maka bersyukurlah ujianmu ujianku HANYA seberat ini.

Ehsan Qalbu.

Wednesday, January 4, 2012

Apakah kebahagiaan itu?

Selain sibuk mencarinya; ada waktunya di mana sebagian insan lalu bertanya; "Apakah kebahagiaan itu?"

Maka kita mendapati bahwa ada kesepakatan besar yang tak berbeda dalam diri setiap insan; siapapun dia, kapan, & di mana..

Bahwa kebahagiaan kita di antaranya terletak pada kenikmatan yang berlangsung lama dibanding yang cuma sebentar.

Maka banyak insan yang merelakan diri menahan sejenak; menyimpan dulu; bersabar sebentar; demi menikmati kebahagiaan yang panjang.

Ada yang rela mengorbankan kenikmatan yang dianggap kecil, demi yang lebih besar; agar mendapatkan kata itu: "Bahagia".

Pada hal ini kita mendapati bahwa antara mukmin & kafir; muslim & musyrik; mukhlis & munafiq; sama dalam memandangnya.

Yang membedakan kemudian adalah kecerdasan & kejelian untuk mendefinisikan; manakah nikmat yang pendek, manakah yang panjang.

Maka kafir, musyrik, & munafiq mengira bahwa nikmat yang pendek maupun yang panjang; hanyasanya terada dalam hidup di dunia.

Maka mereka bekerja keras & kepayahan; lalu menyimpan & menahan; dilanjut menikmatinya di potongan waktu berikut. Bahagia.

Sementara yang mukmin, muslim, & mukhlis tahu bahwa waktu pendek & panjang di dunia tak ada apa-apanya dibanding yang abadi.

Maka kelompok pertama menanam agar menuai; memberi agar mendapat lebih banyak; tapi tak pernah keluar dari batas dunia.

Sedang bagi kelompok kedua, segala rasa dunia; suka-duka, miskin-kaya, tangis-tawa, untung-celaka, sakit-sentosa; ringan semata..
..sebab kenikmatan yang panjang & abadi ada di hidup berikutnya.

Maka mereka tak menukar 'amalnya dengan isi dunia.

Maka mari kita ukur semua hal dalam soal kebahagiaan berpangkal dari sana; tentang saudara, tentang benda, & segala-gala.

Milikilah saudara paling membahagia; yang di wajahnya membayang surga; yang bertuturkata mengingat Rabbnya; yang 'amalnya taqwa.

Bagaimanapun keadaannya; miskin-kaya, sakit-sentosa, terpuji-terhina; mereka jauh lebih berharga daripada sepenuh bumi..

Orang yang wajah & penampilannya membuat kita berghirah mengejar dunia; bicaranya melambungkan angan bergelimang harta dan meneladankan segala kerja bahkan ibadah untuk ditukar dengan pendek & sempitnya nikmat dalam hidup di bumi kita.

Jangan kita salah sangka; saudara yang wajah, kata, & lakunya mengarah ke surga, surga, & surga itu tak jadi lemah dalam bekerja.

Barangkali mereka sama gigihnya; atau lebih keras memerah keringat & membanting tulangnya dibanding yang bersemangat kaya.

Yang membedakan adalah untuk siapa mereka berpeluh-peluh; untuk apa mereka berdarah-darah; dikemanakan niat & manfaatnya.

Sebab bukan dunia yang diidamkan; akhirat tak mereka gadaikan. Sebab bukan yang pendek jadi angan; ibadah tak mereka mainkan.

Mereka amat gigih bekerja; demi mensyukuri daya terkarunia.

Mereka amat giat menjemput rizqi; sebab ingin membersihkan diri.

Mereka lelah, tapi terus berbenah; payah, tapi tak menyerah; sebab hasrat hati yang sangat kuat untuk menolong agama Allah.

Dalam zhahirnya; apa yang mereka kerjakan mungkin sama bentuknya dengan golongan insan yang dunia meraja di hatinya.Keduanya sama-sama bekerja keras; & lalu sama-sama menafkahkan hartanya untuk yatim, fakir, membela para lemah & teraniaya.

Yang membedakan adalah urutan 'amal hati yang menjadi rahasia di sisi Allah; si pengabdi sejati menjadikan semua untukNya.

Baik bekerja maupun sedekahnya; semua untuk Allah; gigih bekerja untuk ridhaNya, gigih memberi pun mengharap wajahNya.

Dia dipenuhi harap; moga 'amalnya mengantar pada bahagia akhirat.

Dia cemas & takut, khawatir tak suci niat, tak lurus taat.

Dia menjadikan pekerjaannya sebagai ketaatan untuk menolong ketaatan; gigihnya untuk kemanfaatan sesama berharap surga.

Adapun perindu dunia tak demikian; gigih bekerja agar nikmat hidupnya; rajin ibadah agar lebih banyak yang dihasilkannya.

Perjumpaan dengan Allah bagi perindu surga amat diharapnya; pemimpi dunia merasa cukup dengan berlipatnya kesenangan fana.

Bagi penghasrat akhirat; bekerja itu ibadah, memberi itu ibadah, shalat itu ibadah. Yang satu tak dihambakan pada yang lain.

Bagi pensyahwat dunia; sedekah, shalat, puasa, & usaha dihambakan pada bayang kenikmatan yang diperoleh dari hasil bekerja.

'Amal sama; kerja & berbagi; bisa jauh nilainya, sebab mukmin sejati selalu berjihad agar niatnya suci, khawatir tercemari.

Hendak melanjut tapi kelu lidah atas berat taushiyah; gemetar jemari sebab tak pantas diri; jerih hati karena hinanya nurani.Sungguh segala yang tertulis ini; pertama-tama lebih layak ditelunjukkan pada diri. Doakan & luruskan segala khilaf kami.

Mengopi dari tweets Sdr Salim A. Fillah yang sebanyak 34 tweets~ ambillah yang mana dirasakan bermanfaat~bagi diri ini~setiap bait itu salju terasa di mata dan hati~Praktis? InsyaAllah.

Monday, January 2, 2012

Sajak Pertemua W.S Rendra

Sajak Pertemuan Mahasiswa – W.S Rendra

Matahari terbit pagi ini
Mencium bau kencing orok di kaki langit
Melihat kali (sungai) coklat menjalar ke lautan
Dan mendengar dengung lebah di dalam hutan

Lalu kini ia dua penggalah tingginya
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di sini
Memeriksa keadaan

Kita bertanya:
Kenapa 'maksud baik' tidak selalu berguna?
Kenapa 'maksud baik' dan maksud baik bisa berlaga?
Orang berkata:
Kami punya (ada) 'maksud baik'
Dan kita bertanya: “'maksud baik' saudara untuk siapa??”

Ya!
Ada yang jaya, ada yang terhina!
Ada yang bersenjata, ada yang terluka!
Ada yang duduk, ada yang diduduki!
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras!
Dan kita disini bertanya:
'Maksud baik' saudara untuk siapa??
Saudara berdiri di pihak yang mana?!!

Kenapa 'maksud baik' dilakukan...
Tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya!
Tanah–tanah di gunung sudah menjadi milik orang–orang di kota!
Perkebunan yang luas
Hanya menguntungkan segolongan kecil saja!
Alat–alat kemajuan yang diimport
Tidak cocok (sesuai) bagi petani yang sempit tanahnya!
Tentu sahaja, kita bertanya:
“'maksud baik' saudara untuk siapa?!”
Kita mahasiswa tidak buta!!

Sekarang matahari semakin tinggi
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala
Dan di dalam udara yang panas
Kita juga bertanya:
Kita ini dididik untuk memihak yang mana??
Ilmu–ilmu yang diajarkan di sini
Akan menjadi alat pembebasan!
Ataukah akan menjadi alat penindasan??
Kita menuntut jawaban!!

Sebentar lagi matahari akan tenggelam
Dan malam tiba
Cicak–cicak bernyanyi di tembok
Rembulan berlayar
Tetapi!
Pertanyaan-pertanyaan kita tidak akan mereda
Ia akan muncul di dalam mimpi
Akan tumbuh di kebun belakang!

Dan esok hari
Matahari akan terbit kembali
Senantiasa hari baru akan menjelma
Pertanyaan–pertanyaan kita akan menjadi hutan
atau masuk ke kali (sungai)
menjadi ombak di samudera!!

Di bawah matahari yang ini kita bertanya:
Ada yang menangis, ada yang mendera
Ada yang habis, ada yang mengikis
Dan maksud baik kita
Memihak yang mana?!!

RENDRA
(Jakarta, 1 Disember 1977)

*Sajak ini dipersembahkan kepada para mahasiswa Universitas Indonesia di Jakarta dan dibacakan di dalam salah satu adegan filem “Yang Muda Yang Bercinta” yang diarahkan oleh Sumandjaya

*Diambil dari kumpulan puisi “Potret Pembangunan Dalam Puisi” (Pustaka Jaya–1996)

Ibubapa saya malu~ortodoks lelucon

Sebab pola pemikiran yang setara~berdemo mereka dianggap memalukan mak ayah~kerja mahasiswa belajar~iya tapi manusia diwujudkan sebagai multifunctional, sebelum pelajar, kita menjadi anak (selamanya), sebelum menjadi anak (kita adalah hamba, selamanya), segala keperluan bagi kehidupan kita lakukan, kita tidak jumud dalam pertanggungjawaban, kerana yang penting 5 maqasid syarak itu terpelihara, kerana itu tugas mahasiswa bukanlah belajar semata, tetapi tugas kami adalah sebagai muslim seluruhnya, jangan pendekkan konteks kata mengikut nafsu, sebab apa yang terkeluar dari lisan tidak semestinya lurus, bersabarlah dalam berhujah, ingatkanlah jika salah, jangan menggasak dan bertelagah, ia hanya mumbuncah barah~
kita buat pelan-pelan, takpe benda yang dah jadi, kita perhalusi, yang salah kita perbetul jika Allah izini,
jangan hakimi sikap kami yang dikatakan membuta tuli, tiap tangkas tingkah, tiap tunas fikir berada bersesuaian pada tahap umur..maka hormatilah..
Alhamdulillah, insyaAllah ramai yang sedar bahawa tindakan kita memberi tanda kepada ibubapa~bagi yang berbicara ayuh berfikirlah sebelum berbuat~elakkan pergaulan tidak sihat~dan kekallah dalam prkatis Islam yang tepat dunia akhirat~insyaAllah moga Allah redha~
Kita dipertanggungjawabkan dengan apa yang kita katakan, bisa saja kita berkata tanggungjawab kita itu hanya belajar~maaf ana tidak sependapat~belajar itu satu fungsi minda~minda itu sebahagian dari jasad~jasad itu sebahagian dari bahagian hidupan~belajar itu jelas hanya satu juzuk penghidupan~maka berhentilah berkata yang tidak-tidak...berhentilah berkata yang tidak-tidak.

Saya belajar dan saya ingin perform di dalamnya, saya berdakwah dan saya ingin perform di dalamnya, saya bekerja dan saya ingin perform di dalamnya, bila saya berkata-kata saya ingin perform di dalamnya~bila saya cuba berakhlak~saya juga ingin perform di dalamnya, bila saya berjuang saya akan perform di dalamnya.

Saya manusia yang multifunctional, saya akan berusaha melakukan segala-galanya yang saya ingin, maut saya tidak begitu jauh, tapi cita-cita tidak begitu hampir, saya punya Plan B, mencari Redha Allah dalam bertoleransi dengan redha Manusia.

Tapi saya punya juga Plan A, Redha Allah melebihi redha manusia.
Saya mahasiswa.

We are all Safwan Anang. Saya membenci korupsi akhirat~dan saya belas melihat mereka yang menkorupsi dunia mereka~

Ibu saya malu jika saya tidak menjaga pergaulan dengan lelaki ajnabi, ibu saya malu jika dia tahu saya keluar berpeleseran tanpa tujuan di pusat membeli belah, ibu saya malu jika saya seorang wanita bertingkah seperti lelaki, ibu saya malu jika saya beradap sebagai seorang yang kurang ajar, ibu saya malu jika saya membuka aurat dan mempertontonkannya kepada umum, ibu saya malu jika saya tinggal solat, ibu saya malu jika saya melihat dan menonton adegan memalukan, ibu saya malah lebih malu jika saya yang mempertontonkan adegan memalukan itu, ibu saya malu, jika dia melihat saya berpelukan dengan lelaki yang bukan-bukan, ibu saya malu bila tubuh saya murah tergadai, ibu saya malu jika saya memakai pakaian ketat-ketat, ibu saya malu jika saya mengaku tidak bertuhan, ibu saya malu jika saya menengking orang yang lebih tua, ibu saya malu jika saya melawan ayah, ibu saya malu jika saya meninggalkan agama saya, ibu saya malu, ibu saya malu jika saya mensyirikkan Allah dengan dunia dan kebendaanya, ibu saya malu jika saya cuba untuk membunuh diri, ibu saya malu jika saya merosakkan akal dengan minum arak atau mengambil dadah, ibu saya malu jika saya bertindak membuta tuli di luar batasan fikiran manusia, ibu saya malu jika saya memecahkan kemudahan awam, ibu saya malu jika saya mencederakan orang lain, ibu saya malu jika saya mencuri atau merompak, ibu saya malu jika saya membunuh......ibu saya malu...ibu saya malu.....

Dan ayah? Ayah malah lebih malu, puterinya maruahnya, aset dunia, keuntungan akhiratnya, saya beliau didik menggunakan peluh dan darah, menggunakan penat dan lelah, sakit sihatnya dikerahkan untuk saya satu daripada anak-anaknya, ayah saya menangis jiwa jika ibu saya malu dan sedih, ayah saya hilang satu nyawa bila puterinya tersasar dari jalan lurus, ayah saya terluka jika ibu saya malu dengan saya.

Orang lain mungkin kurang malu jika anak-anaknya berbua seperti jika saya berbuat, mungkin kerana ibu kami berbeza, ayah kami tak sama, ibu dan ayah saya malu kerana Allah melarang apa yang dilarang dilakukan, tapi orang lain malu kerana orang lain mencemuh dan menjenuh....

Ibuayah saya tahu yang apa yang wajar mereka malukan itu hakikat, suatu ilmu yang perlu dalam membina umat, mendidik jiwa-jiwa remaja yang liat.

Tapi saya tahu saya yakin, ibuayah tahu apa yang perlu dimalukan, saya bina jatidiri saya insyaAllah menggunakan acuan langit, bukan dunia, saya berdiri dengan apa yang saya percaya. Saya perjuangkan apa yang saya imani.

Saya yakin ibu tahu.

We are all Safwan Anang. Saya percaya ibunya seperti ibu saya, ayahnya seperti ayah saya. Malu mereka bertempat, kerana berterapkan acuan akhirat, kerana tanpa ibubapa yang kuat, sukar membentuk anak yang hebat...

We are all Safwan Anang, saya benci korupsi akhirat, saya belas melihat mereka yang mengkorupsikan dunia mereka..